Miracle in Cell No.7 versi Indonesia sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak Kamis (8/9/2022). Ini merupakan remake dari film berjudul serupa yang pertama kali rilis di Korea Selatan. Lalu, apa saja perbedaan Miracle in Cell No.7 versi Korea dengan versi Indonesia?
Tonton film-film Indonesia terbaru di Disney+! Ga punya akun premiumnya? Beli di itemku aja! Klik tombol di bawah ini untuk dapatkan harga termurah..
Berdasarkan sinopsis, Miracle in Cell No. 7 adalah film yang menceritakan kisah antara seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental dan putrinya. Meski begitu, sang ayah selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan anaknya. Keduanya pun saling menyayangi satu sama lain.
Namun, nasib sial menimpa sang ayah. Ia masuk penjara setelah dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Mereka terpaksa berpisah.
Di penjara, sang ayah menjalin hubungan pertemanan dengan tahanan lain dalam sel yang sama. Karena merasa iba dengan kisah yang menimpa sang ayah, teman-teman satu selnya menyusun strategi agar ia dapat bertemu dengan anaknya, yakni dengan menyelundupkannya ke penjara.
Baik Miracle in Cell no.7 versi Korea maupun Indonesia sama-sama menggunakan sinopsis tersebut. Meski begitu, ada beberapa perbedaan antara dua film tersebut. Apa saja?
Perbedaan Miracle in Cell no.7 versi Korea dan Indonesia
1. Profesi karakter utama
Dalam film Miracle in Cell no.7 versi Indonesia, sang ayah bernama Dodo Rozak yang diperankan Vino G. Bastian bekerja sebagai penjual balon. Berbeda dengan Miracle in Cell no.7 Korea Selatan, di mana tokoh utama yang bernama Lee Young-gu bekerja sebagai tukang parkir.
2. Perbedaan latar tempat
Perbedaan Miracle in Cell no.7 versi Korea dan Indonesia berikutnya adalah latar tempat. Dalam versi Indonesia, sang ayah bersama anaknya tinggal di pemukiman padat dan kumuh di pinggir rel kereta api. Sementara itu, tokoh utama di versi Korea tinggal di kawasan yang sepi.
3. Gaya komedi
Meski merupakan film adaptasi dari cerita yang sudah ada, Hanung Bramantyo selaku sutradara film ini menyelipkan komedi yang sangat berbeda. Bahkan, jika dibandingkan dengan versi asli, komedi di versi Indonesia lebih pas dan dekat. Barangkali karena sesuai dengan humor orang Indonesia, ya?
4. Hukum dan gambaran situasi sosial dan politik
Karena berasal dari negara yang berbeda, sistem hukum serta gambaran situasi sosial dan politik yang dibawa juga berbeda. Pada versi Indonesia, Miracle in Cell no.7 fokus menyentil hukum di Indonesia yang cenderung diskriminatif terhadap kaum marjinal.
Selain hal-hal di atas, masih ada beberapa perbedaan lain antara Miracle in Cell no.7 versi Korea dan Indonesia. Misalnya soal latar belakang beberapa karakter, detail konflik, dan lain-lain.
Kamu hanya perlu menonton filmnya terlebih dahulu untuk mengetahui perbedaan selengkapnya. Untuk versi Indonesia, kamu bisa menontonnya di Bioskop. Sementara itu, Miracle in Cell No.7 Korea sub Indo bisa kamu tonton di Netflix dan beberapa platform streaming lainnya.