Ilmuwan komputer University of Texas berhasil mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) khusus yang berguna untuk mendeteksi cheat di game Counter Strike dan Call of Duty.
Dua game first-person shooter (FPS) itu termasuk game yang memang banyak cheat-nya. Beberapa skandal cheat terbesar di dunia bahkan berasal dari sana, misalnya kasus Jarvis Kaye serta Nikhil Kumawat.
Berangkat dari kondisi itulah AI ini diciptakan. Yang menarik, teknologi ini ternyata dapat berfungsi pada hampir semua game massive multiplayer online (MMO) yang terkoneksi ke server pusat.
“Kadang-kadang ketika Anda bermain melawan pemain yang menggunakan cheat, Anda bisa tahu, tapi terkadang tidak terbukti,” kata Md Shihabul Islam, salah satu peneliti. “Ini tidak adil bagi pemain lain.”
Dr Latifur Khan selaku peneliti lainnya mengungkapkan, mereka meminta 20 mahasiswa di universitas untuk mengunduh Counter-Strike ketika mengembangkan alat tersebut.
Berikutnya, mereka meminta para mahasiswa itu menerapkan tiga jenis cheat. Yang pertama adalah aimbot. Cheat kedua modifikasi kecepatan. Sementara itu, cheat ketiga adalah cheat yang dapat membuat dinding transparan.
“Pemain yang curang mengirimkan lalu lintas dengan cara yang berbeda. Kami mencoba menangkap karakteristik tersebut,” ungkap Khan.
Tim peneliti menyiapkan server khusus sehingga 20 mahasiswa yang terlibat tak mengganggu aktivitas online pemain lain. Dari sini lalu lintas dalam game ke server khusus dapat terlihat dengan jelas.
Lalu lintas itu berjalan dalam bentuk paket atau bundel informasi yang kelak dianalisis. Mereka juga melihat data yang masuk dan keluar, ukuran, waktu, arah, dan hal lain yang berguna untuk mengidentifikasi kecurangan.
Setelahnya, tim peneliti mengolah informasi tersebut untuk bisa berjalan secara otomatis oleh machine learning berbasis AI. AI inilah yang bertugas untuk mengambil tindakan.
“Setelah terdeteksi,” kata Khan, “kami dapat memberikan peringatan dan langsung ‘menendang’ keluar pemain jika mereka melanjutkan kecurangan dalam jangka waktu tertentu.”
Ke depannya, Khan dan kolega berharap agar para developer dapat menggunakan teknologi ini dengan bantuan data masing-masing untuk membantu mendeteksi segala bentuk cheat.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa game seperti Counter-Strike tetap menyenangkan dan adil untuk semua pemain,” papar Khan.