Seorang pengguna Twitter bernama @jovanmunja membagikan daftar game yang rencananya akan dibagikan Epic Games Store secara gratis sejak 17 hingga 31 Desember 2020. Ada Cities Skyline, Oddworld, The Long Dark, Defense Grid 1, Alien: Isolation dan beberapa game lain.
Tidak ada yang bisa mengonfirmasi akurasi daftar tersebut (meskipun ingga hari ini, 22 Desember 2020, daftar tersebut cukup akurat!).
Namun, satu yang pasti, Epic Games memang berencana membagikan masing-masing satu game gratis per harinya selama periode tersebut.
Ini adalah bagian dari agenda ’15 Days of free Games!’ yang mereka canangkan. Skemanya, pengguna mendapat kesempatan selama 24 jam untuk mengklaim satu game yang Epic Games gratiskan per harinya.
Epic Games memang rutin membagikan game-game gratis. Jauh sebelumnya mereka punya program yang memungkinkan pengguna mengklaim 1–2 game gratis pada tiap pekannya.
Program tersebut bahkan sudah mereka terapkan sejak pertama kali rilis pada akhir 2018. Waktu itu, para pengguna bisa mendapatkan satu game gratis tiap dua pekan hanya dengan membuat akun di Epic Games Store.
Lantas kita bertanya-tanya, mengapa Epic Games berani mengambil kebijakan yang penuh risiko itu?
Mencuri pengguna Steam, memajukan industri game
Epic Games adalah salah satu developer game terdepan. Fortnite yang mereka bikin, misalnya, mendapat pujian setinggi langit dan bikin gempar saat kali pertama meluncur. Skena esportsnya berkembang. Beberapa pesohor bahkan membentuk tim esports-nya sendiri.
Tapi merambah toko digital untuk game adalah lain soal. Alasan utamanya tentu keberadaan Steam. Selama lebih dari satu dekade mereka seperti menjadi penguasa tunggal. Bahkan saat agak merosot pada 2018, jumlah pengguna Steam masih menyentuh angka 150 juta.
Maka, butuh nyali super besar untuk memasuki pasar itu dan Epic Games memilikinya. Karena nyali saja tak cukup, mereka merancang berbagai macam strategi.
Tim Sweeney selaku pendiri Epic Games mengatakan bahwa sejak awal mereka memang menerapkan pendekatan berbeda sekaligus berani.
Pertama-tama, Epic Games menawarkan banyak game eksklusif. Berikutnya, pengguna bisa menikmati game gratis secara rutin.
“Sejak awal, kami sadar bahwa kami perlu mengambil pendekatan dengan berani, pendekatan yang mungkin bisa mengusik (pesaing), jadi kami mencoba program game gratis dan game eksklusif,” ujarnya pada pertengahan 2020, dilansir PC Gamer.
Sweeney tahu, yang mereka lakukan bakal jadi kontroversi. Di internet banyak yang mengkritik kebijakan perusahaannya.
Namun, Sweeney tak peduli. Sebabnya, inilah salah satu faktor keberhasilan mereka merebut hingga 15 persen pangsa pasar industri game PC pada awal 2020.
“Kami tahu ini akan jadi kontroversi untuk beberapa hal, terutama di kalangan penggemar berat Steam yang biasa membeli ratusan game di Steam dan ingin membeli semua game mereka di layanan tersebut,” ungkap Sweeney.
Lagi pula, ia merasa langkah ini tak cuma baik untuk timnya, tetapi juga amat positif untuk developer game. Sweeney mencotohkan game Satisfactory.
Menurut dia, nyaris mustahil gamer rela mengeluarkan uang untuk game yang secara nama tak begitu tenar.
“Tapi jika kamu mendapatkannya secara gratis di layanan kami, kamu akhirnya paham bahwa ini adalah game yang luar biasa. Jadi kami berpikir bahwa orang-orang bisa menemukan banyak game hebat dengan cara itu,” ucap Sweeney.
“Sebagian besar pengembang mendapati bahwa penjualan mereka di Steam dan platform konsol benar-benar meningkat setelah tersedia gratis di Epic. Jadi ini sangat positif dan bisa membawa puluhan juta pengguna baru ke ekosistem kami,” tuturnya.
Jika ucapan Sweeney memang benar, artinya Epic Games Store berhasil memuaskan tiga aspek sekaligus lewat kebijakan game gratis: Mereka sendiri, para developer, dan tentu saja kita semua para gamer.