Apa yang biasanya dilakukan para politisi saat menggelar kampanye? Menebar janji manis. Studio maupun perusahaan game tak berbeda. Saat mempromosikan game terbaru, berbagai macam janji bakal mereka ucapkan, bahkan sejak game sama sekali belum mereka garap.
Apakah semuanya berhasil dipenuhi? Sayangnya tidak. Seperti politisi, tak semuanya mampu menepati janji-janji mereka. Beberapa di antaranya bahkan berujung polemik tak berujung karena janji yang diungkapkan sebelumnya kelewat manis.
EXP membahas beberapa kisah ingkar janji yang terjadi di dunia game.
CD Projekt Red
Akhir 2019 CD Projekt Red (CDPR) berjanji untuk mengurangi kultur kerja lembur berlebihan yang marak di industri video game alias crunch. Para pegiat game menyambut baik. Namun, janji tersebut mereka ingkari kala menggarap Cyberpunk 2077.
Situasi ini kian jadi polemik karena CDPR juga membohongi publik. Mereka bilang bahwa kebijakan diambil setelah berdiskusi dengan para pekerja. Padahal, seperti yang dikisahkan jurnalis Jason Schreier, informasi crunch datang langsung dalam bentuk instruksi.
NetherRealm Studios
Kala mempromosikan game Mortal Kombat X, NetherRealm Studios berjanji akan menghadirkannya di konsol lawas PlayStation 3 dan Xbox 360. Apa boleh bikin, janji tinggal janji sebab mereka malah hanya merilis game tersebut untuk PlayStation 4 dan Xbox One.
“Setelah berbulan-bulan dikembangkan, Warner Bros. Interactive Entertainment (selaku publisher) dengan menyesal menyatakan tidak bisa melepas Mortal Kombat X untuk PS3 dan Xbox 360,” ujar pihak Warner Bros. dalam keterangan resminya, 2015 lalu.
Darkside – Microsoft
Microsoft bersama Darkside mengumumkan proyek reboot Phantom Dust pada gelaran E3 2014 lalu. Para penggemar antusias karena ini salah satu game Xbox yang cukup populer. Sayangnya, hingga kini janji tersebut tak pernah terpenuhi.
Kemitraan antara Microsoft dan Darkside yang berakhir tak lama setelah pengumuman di E3 jadi penyebabnya. Pada akhirnya, para penggemar hanya bisa menikmati Phantom Dust versi lawas sebab proyek reboot game ini dipastikan bubar.
Sony
Pada 2005, Sony yang masih diselimuti kesuksesan PlayStation 2 mengumumkan proyek PlayStation 3 alias PS3. Dari yang dipresentasikan terlihat dua port HDMI, empat port USB di sisi depan, serta sejumlah port ethernet di bagian lain.
Setahun kemudian PS3 rilis. Namun, tak semua yang dipresentasikan itu terlihat. Singkat kata, Sony mengingkari janji mereka. Untungnya, ketidakhadiran sejumlah hal itu tak terlalu berpengaruh terhadap sistem PS3 secara keseluruhan.
***
Itulah beberapa kisah ingkar janji yang pernah terjadi di dunia game versi EXP. Ini jadi bukti sekaligus pelajaran bahwa tak selamanya janji-janji studio ataupun perusahaan game akan terpenuhi. Yah, persis yang terjadi di ranah politik.