Banyak fakta terkait aspek fisik yang membuktikan bahwa esports layak menjadi salah satu olahraga. Tapi kalau menurutmu masih kurang, kamu mungkin perlu sedikit menoleh exergaming.
Istilah tersebut berasal dari gabungan kata exercise dan gaming, yang langsung merujuk pada inti dari konsep ini: Upaya memadukan game dan latihan fisik. Singkatnya, kamu main game yang ada aktivitas fisiknya.
Exergaming biasanya bekerja dengan mengandalkan teknologi bernama augmented reality. Teknologi itu memiliki sensor yang dapat mendeteksi gerakan, dan langsung terhubung dengan game yang sedang kita mainkan.
Konsep tersebut sudah muncul sejak 1980-an. Kala itu, Bandai memperkenalkan Power Pad, controller berbentuk tikar untuk Nintendo Entertainment System. Ini bekerja dengan mengandalkan sensor tekanan.
Sekarang, sensor untuk mendeteksi reaksi pemain semakin berkembang. Sensor tekanan jelas masih digunakan. Di luar itu, ada pula sensor gerak, smartwatch, hingga virtual reality yang belakangan mulai marak.
Bentuk game-nya juga makin beragam. Ada exergaming yang memungkinkan kita menari seperti Dance Dance Revolution, Zombies Run yang membuat kita terus berlari, hingga yang sederhana seperti Pokemon GO.
Terlepas dari itu, beberapa game bahkan ada yang betul-betul hadir dengan tujuan melatih kebugaran dan kesehatan para pemain. Salah satu yang cukup populer adalah Ring Fit Adventure.
Faktanya, exergaming memang bertujuan seperti itu. Konsep ini hadir dengan harapan membuat para gamer lebih bugar dengan tak hanya duduk nyaman di kursi empuk, tapi juga aktif bergerak.
Dampak positif exergaming bahkan terbukti lewat sejumlah penelitian. Misal, saat melakukan exergaming boxing, kita dapat membakar kalori sebanyak 7,2/menit atau 216 kalori/30 menit.
Ingin menurunkan berat badan? Bisa. Sebab, menurut Pete McCall dari The American Council on Exercise, melakukan exergaming selama 60–90 menit selama 5 hari per minggu dapat menurunkan berat badan hingga 10 kg.
Meski begitu, lanjut dia, kita tak bisa hanya mengandalkan exergaming untuk berolahraga. So, kita mesti tetap mengimbanginya dengan olahraga lain, terutama olahraga yang dilakukan di luar ruangan.