Dua puluh enam tahun sejak PlayStation alias PS1 hadir ke dunia, masyarakat Indonesia belum berpaling muka. Produk keluaran Sony itu masih jadi favorit. Mulai dari PS1, PS2, PS3, PS4, dan besar kemungkinan berlanjut ke PS5 yang baru rilis tahun ini.
Jangan salah. Beberapa konsol lain sempat hadir di kurun tersebut. Salah satu yang populer adalah Xbox. Sampai sekarang, produk keluaran Microsoft ini bahkan jadi saingan terberat Sony di ranah konsol. Namun, di Indonesia, tetap saja Xbox kalah populer dari PlayStation.
Kira-kira kenapa?
Masyarakat Indonesia lebih mengenal PlayStation
Dari temlen-nya, PlayStation lebih dulu lahir. Pada 1994 tepatnya, sedangkan edisi pertama Xbox baru hadir pada 2001. Saat Xbox baru rilis secara global setahun berselang, PlayStation sudah lama populer. Bahkan pada tahun itu Sony sudah merilis PlayStation 2.
Masyarakat Indonesia akhirnya lebih akrab dengan PlayStation. Terlebih, banyak sekali game ikonik di konsol tersebut. Jangan lupa, kultur rental PS di Indonesia sangat kuat, terutama pada era PS2. Mungkin ada yang tetap mencoba Xbox, tetapi sebatas menjawab rasa penasaran.
Komunitas Xbox yang terbatas
Lagi-lagi kita akan bicara soal timeline. Karena Xbox hadir belakangan, komunitas konsol ini terbatas. Silakan kamu cek grupnya di Facebook. Tak satu pun yang punya lebih dari 20 ribu anggota. Bandingkan dengan PlayStation yang bahkan punya grup PS1 dengan anggota lebih dari 40 ribu.
Game eksklusif kurang menarik
Salah satu pembeda PlayStation dengan Xbox adalah keberadaan game eksklusif. Sejak PS1, konsol ini rutin menghadirkan game eksklusif. Ini jadi nilai plus di mata para gamer. Terlebih, yang tersedia adalah game-game yang memang menjamin kualitas.
Xbox sebetulnya tetap menyediakan game eksklusif. Namun, selain karena kurang menarik dan terbatas, game-game eksklusif yang hadir ujung-ujungnya juga akan tersedia di konsol terdahulu. Mau gimana lagi, Xbox memang mengutamakan ekosistem ketimbang individu.
Mahal, gan!
Sebagai sebuah konsol, tak ada yang meragukan kualitas Xbox. Beberapa teknologi yang tersemat beberapa kali berada di depan PlayStation. Bahkan seri terdahulu, yakni Xbox 360 dan Xbox One, disebut-sebut lebih baik ketimbang PlayStation.
Namun, harga Xbox dinilai terlampau mahal ketimbang PlayStation. Mereka juga tak mengikuti langkah PlayStation untuk memberlakukan regional pricing pada harga tiap game. Pada akhirnya masyarakat Indonesia enggan berinvestasi lebih pada Xbox.
Microsoft tak menyasar pasar Indonesia
Di antara semua alasan sebelumnya, boleh jadi alasan satu ini yang paling mendasari kurangnya popularitas Xbox di Indonesia. Microsoft selaku pemiliknya tidak menaruh minat terhadap pasar konsol dan game Tanah Air. Bahkan, Xbox tak dijual secara resmi di Indonesia.
Ketiadaan toko resmi jadi polemik lain. Pasalnya, ini berakibat pada harga Xbox yang terlalu bervariasi. Untuk melakukan perbaikan jika Xbox rusak pun bakal amat ribet. Begitu pula dengan keberadaan layanan-layanan sejenisnya. Ujungnya bisa ditebak: Xbox kalah populer dari PlayStation.