Angka penjualan FIFA selalu mengungguli Pro Evolution Soccer (PES) dalam sepuluh tahun terakhir. Namun, tahukah kamu bahwa EA Sports selaku pengembang FIFA pernah hampir tak peduli dengan game bikinan mereka tersebut?
Semua bermula pada awal 2000-an.
Pada masa itu PES (waktu itu masih populer dengan sebutan Winning Eleven) adalah rajanya game sepak bola. Grafisnya boleh biasa saja. Namun, WE punya sejumlah hal yang bikin aspek itu terlupakan.
Mereka memungkinkan para gamer untuk mengatur taktik dan formasi dengan cukup detail, pergerakan pemain dan gameplay yang realistis, serta komentator dengan suara yang terdengar ikonik.
Juga satu lagi: Statistik. Di WE, semua pemain memiliki statistik yang berbeda. Bentuknya macam-macam. Mulai dari tingkat kecepatan, akurasi operan, power tembakan, body balance, tekel, refleks (untuk penjaga gawang), dan lain-lain.
EA Sports lewat FIFA tak punya semua itu. Suatu kali mereka pernah meniru apa yang ada pada PES. Namun, mereka tetap tertinggal sebab pada dasarnya EA Sports berjalan setengah hati. Mereka tak begitu peduli dengan FIFA, lebih tepatnya sepak bola.
Sebagai perusahaan yang lahir di Amerika Serikat, EA Sports paham betul bahwa sepak bola bukanlah olahraga favorit. Mereka sadar, orang-orang di sana lebih menyukai NBA (kompetisi basket) dan NFL (American Football) ketimbang Major League Soccer (MLS).
Itulah kenapa, EA Sports fokus berinvestasi pada game, salah satunya, Madden NFL. Di Amerika, game ini memang laku keras dengan keuntungan yang mencapai puluhan juta dolar AS. Selain itu, EA Sports sudah punya Need For Speed yang juga tak kalah sukses.
Maka, amat wajar bila Neil Thewarapperuma, manajer pemasaran EA Sports -pada 90–an, pernah berucap seperti ini: “EA didn’t give a shit about FIFA.”
Yang kemudian mengubah cara pandang EA Sports adalah Thierry Henry. Pada 2004, pesepak bola asal Prancis yang waktu itu memperkuat Arsenal ini adalah bintang cover FIFA 2004.
EA Sports memang tetap melakukan pemasaran dengan cukup baik meski tak serius menggarap FIFA. Pada aspek itu, mereka ibarat sudah punya standar sendiri. Kehadiran Henry di sampul jadi contohnya.
Tapi, kebersamaan FIFA dan Henry hanya bertahan satu musim.
Pada 2005, Henry ‘berkhianat’ dengan meneken kontrak untuk muncul pada cover PES 2005. Kepada awak media, eks pemain Barcelona ini bahkan mengaku sudah memainkan PES sejak sepuluh tahun yang lalu.
Jelas saja para petinggi EA Sports langsung panas, terutama Vice President Bruce McMillan. Pengkhianatan dan ucapan Henry bikin dia geram bukan main. Apalagi dia pernah mendengar ucapan salah satu sahabatnya yang bilang bahwa FIFA kurang menarik.
Sejak saat itu, dia langsung meminta EA Sports serius menggarap FIFA, setidaknya untuk mengejar ketertinggalan dari PES. Nyatanya bukan hanya mengejar ketertinggalan, kini, FIFA justru berada selangkah di depan game besutan Konami tersebut.