Apa istilah untuk menyebut seseorang yang punya lebih dari satu kemampuan? Di sepak bola, mereka yang seperti itu kerap dijuluki versatile alias serba guna.
Ada Joshua Kimmich dan David Alaba di Bayern Muenchen, James Milner di Liverpool, Sergi Roberto di Barcelona, Tony Sucipto di Persija Jakarta, dan masih banyak lagi.
Sosok-sosok tersebut adalah mereka yang bisa bermain di lebih dari satu posisi. Atas dasar itu, mereka jadi spesial. Adalah berkah bagi klub manapun yang diperkuat oleh para pemain dengan kemampuan demikian.
Seandainya esports mengenal istilah versatile, satu nama yang patut kita kedepankan adalah AE Udil, atlet esports Mobile Legends. Nama aslinya Muhammad Julian Ardiansyah dan kini membela panji Alter Ego (AE).
Kisah Udil di ranah game sama seperti sebagian dari kita: Dari warnet. Sehari-hari, matanya akan fokus menatap layar sedangkan tangan sibuk menggerak-gerakkan mouse dan keyboard.
Kegiatan itu Udil jalani berulang-ulang. Bahkan, Udil pernah bilang bahwa dia bisa seharian berada di warnet, termasuk makan dan tidur. Main game? Tentu saja, inilah aktivitas utamanya.
Suatu hari, salah satu rekannya yang bernama Antimage (EVOS Esports) menawarinya bergabung dengan ONIC. Udil yang seorang gamer jelas menyambut baik tetapi keinginannya tak berjalan mulus.
Orang tuanya sempat melarang Udil meninggalkan Bandung, tempat asalnya, untuk hijrah ke Ibu Kota. Namun, pada akhirnya restu tetap Udil peroleh. Dari situlah kisah Udil sebagai pemain profesional bermula.
Udil bergabung dengan ONIC saat MPL Season 3 bergulir. Dengan cepat ia mencuri perhatian. Namun, kisahnya di ONIC tak berlangsung lama. Memasuki Season 6, Udil hijrah ke Alter Ego, timnya hingg kini.
Baik ketika masih memperkuat ONIC ataupun saat sudah bergabung AE, Udil punya satu kemampuan unik: Piawai bermain di banyak posisi dan role. Dia bisa bermain di posisi Midlaner, Offlaner, dan beberapa posisi lain.
Hero andalannya juga tak cuma satu atau dua. Dia jago memainkan hero dengan role Mage macam Selena. Dia juga lincah menggunakan hero Support seperti Parsha. Memainkan hero Assassins? Udil juga bisa.
Apa yang bisa kita lihat dari sana? Bukti kejeniusan. Jika menurutmu performa di dalam game saja tidak cukup, mari toleh deretan prestasi yang telah dia capai hingga hari ini.
Yang terkini adalah di MPL Season 6. Pada ajang itu AE Udil tampil mengesankan. Dia berhasil membawa Alter Ego melaju ke babak final guna berhadapan dengan RRQ Hoshi.
Meski gagal meraih kemenangan, Alter Ego mampu membalasnya dengan menjungkalkan RRQ di perempatfinal MPL Invitational. Bahkan, mereka mampu finis sebagai juara usai menang atas Bren Esports dari Filipina.
Ada peran Udil dengan versatility miliknya di balik catatan itu. So, jika selama ini orang-orang lebih mengenal Udil sebagai sosok tengil, rasanya kita mesti menambah satu kata lagi sebagai julukan: Versatile, sebab AE Udil tak cuma tengil.