16 Februari 1979. Hari ini, 42 tahun yang lalu, Valentino Rossi dilahirkan. Bertahun-tahun berselang, dunia mengenalnya sebagai Rossi si pemilik nomor 46 dengan berbagai rekor mencengangkan di ranah MotoGP. Yep, Rossi adalah pebalap profesional.
Pria kelahiran Italia ini memulai karier pada 2000. Waktu itu, kemunculannya ditandai dengan upaya mendobrak tradisi MotoGP. Jika biasanya pebalap enggak memerhatikan warna sama sekali, Rossi meminta timnya memberi warna kuning menyala pada motor.
Tapi bukan itu aja yang bikin nama Rossi populer. Dia juga terkenal berkat nomor 46 serta memiliki tujuh gelar juara dunia MotoGP, tepatnya pada 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009. Di kelas 150cc dan 250cc, dia juga pernah juara masing-masing sebanyak satu kali.
Di usianya yang ke-42 tahun, performa Rossi makin meredup. Banyak orang, salah satunya Casey Stoner, lantas menyarankannya untuk segera pensiun. Namun, Rossi enggan. Dia belum mau meninggalkan lintasan balap yang udah membesarkan namanya.
Meski begitu, momen tersebut pasti datang. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Nah, seandainya Valentino Rossi benar-benar memutuskan pensiun, kami menilai bahwa esports bisa menjadi ranah yang layak dia coba. Ada beberapa alasannya.
Iseng-iseng nyoba ranah berbeda
Para pebalap MotoGP biasanya punya kesibukan mirip-mirip tiap kali memutuskan pensiun. Sebagian besar bekerja sebagai duta brand tertentu. Contohnya Casey Stoner yang memilih pensiun muda saat kariernya sedang menanjak pada 2012 lalu.
Kalau Rossi mau mencoba ranah berbeda, esports bisa jadi pilihan. Mungkin Rossi bisa berkarier selama satu atau dua tahun aja di esports. Setelah ngerti seluk-beluknya, dia bisa iseng bikin tim esports sendiri atau bahkan jadi shoutcaster untuk pertandingan-pertandingan esports.
MotoGP punya kejuaraan esports sendiri
Enggak susah kalau Valentino Rossi mau jajal esports. Pilihan game ada banyak. Tapi, bakal lebih oke jika pemilik angka 46 ini memilih esports khusus game MotoGP, yang memang bekerja sama secara resmi dengan kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Mereka bahkan punya kompetisi esports sendiri. Pada 2020, MotoGP mengadakan MotoGP Esport Championship Global Series. Ada dua gamer asal Indonesia yang terlibat kala itu. Nah, Rossi bisa mengikuti jejak serupa. Apalagi sebagian besar tim berada di bawah naungan tim MotoGP betulan.
Duitnya lumayan
Meski tergolong olahraga yang masih bau kencur, esports mampu menyodok cepat sebagai salah satu industri olahraga berkembang dengan pemasukan luar biasa. Pada 2020, total pendapatan industri esports mencapai 1,1 miliar dolar Amerika atau setara Rp14 triliun.
Dengan kondisi kayak gitu, peluang Rossi buat tetep punya penghasilan rutin bakal terjaga. Terlebih, satu turnamen saja hadiahnya udah gede gila, misalnya The International yang punya hadiah Rp481,16 miliar. Angka itu jauh melampaui gaji Rossi tiap kali balapan (Rp7,7 miliar) di MotoGP.
Membuktikan kalau dia juga jago balapan virtual
Suatu hari wartawan bertanya kepada Rossi soal hal yang paling dia sukai. Rossi menjawab semua jenis olahraga, khususnya balap motor dan mobil. Jika kelak pensiun, tentu Rossi masih bisa melakukan aktivitas itu. Namun, enggak ada lagi aroma kompetitifnya.
Nah, esports bisa jadi jawaban. Apalagi, Rossi sempat mengungkapkan kekagumannya pada olahraga esports, terutama game balap. Ini juga bisa menjadi kesempatan Valentino Rossi untuk membuktikan bahwa selain di lintasan betulan, dia juga jago beradu kebut di lintasan esports.
***
Nikmati pengalaman gaming yang lebih seru dengan top-up voucher game termurah se-Indonesia di itemku! Jangan lupa juga untuk gabung di Forum itemku untuk berdiskusi seputar game bareng gamer lainnya.