Beberapa waktu yang lalu, saya mesti tinggal satu pekan di rumah sakit karena demam berdarah. Selama di sana, tangan kiri saya diinfus sehingga apapun yang saya lakukan, saya lakukan cuma dengan tangan kanan.
Termasuk main game di ponsel.
Karena tidak bisa main PES Mobile, saya mesti mencari game alternatif. Syaratnya sederhana: Bisa dimainkan dengan satu tangan. Pilihan saya jatuh pada Fishing Paradiso.
Bercerita lewat memancing
Fishing Paradiso bukanlah game memancing biasa. Pertama, ikan yang bisa kita pancing tidak akan kamu temukan di dunia nyata. Kedua, ini adalah game memancing yang punya cerita.
Saya memang bukan penggemar game memancing, tapi sepertinya sih hampir semua game memancing meletakkan kegiatan memancing sebagai jualan utama. Fishing Paradiso berbeda: Di sini, memancing cuma berperan sebagai alat untuk membuat narasi berjalan.
Kita bermain sebagai seorang remaja yang baru saja mati dan masuk surga. Sesampainya di surga, kita (dalam kondisi tertidur) dibangunkan oleh suara asing yang ternyata milik “birdy”, seekor burung berwarna biru. Ia adalah kawan utama kita di game ini, sekaligus sosok yang berperan sebagai pemberi tutorial.
Kalau kenyataan bahwa sang pemeran utama mati, masuk surga, lalu dibangunkan oleh burung yang bisa bicara masih kurang absurd bagimu, tunggu sampai sang burung mengajarkanmu memancing!
Cerita di Fishing Paradiso berkutat di perjalanan kita mencari sosok paus gaib yang kita lihat di alam mimpi ketika mencapai surga. Agar tidak spoiler, saya cuma akan bilang bahwa perjalanan ke sana penuh dengan lika-liku, pertemuan dengan berbagai macam karakter, dan tentu saja memancing.
Memancing di surga
Memancing di surga ala Fishing Paradiso bukanlah hal yang sulit. Yang perlu kamu lakukan cuma mengarahkan lemparan umpan, melemparnya, menunggu, dan menariknya sekuat tenaga. Mirip ya sama mancing di dunia?
Dan seperti memancing di dunia, tidak semua ikan diciptakan setara. Ikan-ikan akhirat penghuni surga di Fishing Paradiso punya ukuran dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Tapi, tidak seperti di dunia, kamu bisa mengurangi kesulitan memancing dengan meng-upgrade pancingan milikmu lewat smartphone surgawi nan serbaguna (juga bisa digunakan untuk teleport!).
Meski demikian, meskipun kamu ada di surga, upgrade-nya tidak serta-merta gratis. Kamu harus membayar sejumlah uang (koin) untuk membuat lemparan kail lebih jauh atau umpan lebih enak. Tenang, koin-koin itu bisa kamu dapatkan setiap kali berhasil memancing ikan. Semakin tinggi grade ikannya, semakin besar hadiah uangnya.
Bosan memancing? Kamu bisa rehat sejenak dan beristirahat di rumah. Sebetulnya, alih-alih tempat istirahat, rumah di Fishing Paradiso berfungsi sebagai tempat ekspresi diri. Kamu bisa melakukan kustomisasi tampilan rumah sesuka hatimu. Sama seperti koin, berbagai furnitur bisa kamu dapatkan sambil bermain.
Penghuni surga pun butuh uang
Memancing di surga juga tidak membuat kamu mendapat stok umpan tidak terbatas. Secara default, kamu mulai dengan sekitar 15 umpan dalam satu sesi memancing. Setiap kali digunakan, umpan akan mengisi ulang dengan kecepatan satu umpan per 90 detik.
Terlalu lama? Surga di Fishing Paradiso juga menerima Rupiah, kok. Dengan Rp18 ribu (sebelum pajak), kamu bisa memancing tanpa takut kehabisan umpan.
Umpan tak terbatas bukanlah satu-satunya produk mikrotransaksi yang ditawarkan Odencat, pengembang Fishing Paradiso. Terkait kenyamanan bermain, ada juga pengganda koin (sejenis pesugihan) dan penghilang iklan yang juga dibanderol Rp18 ribu.
Ada juga tiga jenis set interior untuk rumahmu yang masing-masing dihargai Rp12 ribu (Rp30 ribu kalau beli semuanya sekaligus).
Jika kamu sekedar ingin membantu membayar tagihan bulanan Daigo Sato, CEO sekaligus karyawan Odencat satu-satunya, ada pilihan untuk menjadi sponsor mulai dari Rp6 ribu saja. Seperti sponsor acara, ada keistimewaan yang bisa kamu dapat dari setiap tingkatan sponsor.
Fishing Paradiso, sebuah pengalaman positif
Fishing Paradiso memberi saya kesan pertama yang baik. Pertama, tentu saja karena grafisnya. Jika kamu pernah membaca ulasan saya tentang Game Drive dan Retro Bowl, kamu pasti tahu kalau saya adalah penggemar grafis nonrealistis. Selanjutnya, saya sangat suka musik latarnya, yang digubah oleh komposer Jepang bernama Xion.
Tidak ada yang istimewa dari gameplay game ini, karena memang cuma mancing, mancing, dekor, mancing, dan mancing. Yang membuatnya istimewa, seperti yang saya bilang di awal tadi, adalah adanya narasi yang bagus. Tidak salah kalau Daigo Sato melabeli Odencat sebagai pengembang game berbasis cerita.
Dan seperti biasa, saya pun keluar uang di game ini. Tidak banyak sih, cuma beli umpan tak terbatas saja. Efeknya, game ini jadi berjalan sangat cepat. Mantap.
Secara keseluruhan, memainkan Fishing Paradiso adalah pengalaman yang positif. Bagaimana tidak? Sulit bagi saya untuk bilang bahwa saya menyesal menghabiskan sebagian besar waktu rawat inap di surga, sambil memancing.