Saya setuju sekali kalau ada yang bilang usia bukanlah halangan untuk menjadi gamer. Perlu bukti? Lihat saja Yang Binglin.
Game emang identik dengan anak muda. Bocil malah. Yang jelas, semakin mendekati 30, seseorang mulai dianggap terlalu tua buat main game. Apalagi, di usia-usia segitu, umumnya kesibukan di dunia kerja lagi banyak-banyaknya.
Belum lagi kalau sudah menikah dan punya anak. Boom!
Karena itu, butuh usaha ekstra bagi golongan tua dan sibuk ini untuk bisa (kembali) menikmati game. Saya, yang kebetulan termasuk dalam semua kategori itu, punya tipsnya.
Teman-teman, inilah cara super cerdas menjadi gamer meskipun sudah tua dan sibuk. Selamat membaca.
Turunkan ekspektasi
Jangan punya ekspektasi kamu bisa menamatkan game-game besar seperti Cyberpunk 2077. Lupakan impian menjadi completionist dengan menyelesaikan semua misi atau mencapai semua achievement di game favorit kamu. Buang jauh-jauh hasrat untuk mabar hingga lupa tidur.
Sekarang, ekspektasi kamu tentang hidup sebagai gamer mestinya cuma satu: Senang-senang. Membuat dirimu senang bisa dilakukan dengan banyak cara, nggak mesti dengan cara-cara tadi.
Main game yang nggak butuh komitmen
Ketika muda dulu, mungkin kamu masih bisa komitmen lebih dari lima jam sehari untuk main game. Tapi, dengan segala macam kesibukan di dunia nyata sekarang, semua itu mustahil.
Karena itu, cobalah untuk mulai menyukai game-game komitmen rendah. Biasanya, game-game semacam ini eksis dalam wujud game mobile. Sebagai alternatifnya, kamu bisa main game-game jaman dulu, yang sudah pasti nggak punya sistem achivement yang bikin ketagihan itu.
Manfaatkan nostalgia
Kalau kamu suka nostalgia jaman-jaman bandel dulu, kenapa nggak bisa nostalgia sama game masa kecil? Pasti ada lah game-game yang nggak sempet dicoba, atau yang berhenti kamu mainkan karena kapasitas logika kamu belum setajam sekarang.
Beruntunglah kamu yang masih punya konsol lama seperti PS1 dan Game Boy beserta game-nya. Untuk kamu yang kurang beruntung, tenang saja. Ada jalan bernama emulator untuk mengantarmu kembali ke ruang nostalgia!
Berinvestasi di mobile gaming
Mobile gaming jaman sekarang sudah nggak sekacrut dulu. Seperti yang pernah saya bilang, ada sangat banyak game bagus di ponsel pintar. Nah, di usia senja inilah kamu sudah mesti mulai serius berinvestasi di mobile gaming. Minimal, keluar duit untuk beli game-game berbayar lah.
Apa? Kamu lebih suka eksplorasi game-game masa kecil? Nggak masalah. Ada segudang aplikasi emulator yang bisa diunduh atau dibeli. Kamu bisa mengubah ponsel pintarmu menjadi konsol handheld, atau malah membeli handheld khusus game jadul sekalian.
Menjadi gamer lewat cara lain
Ketika orang menyebut “gamer”, yang terlintas di kepala kamu pasti mereka-mereka yang sedang memegang stik atau konsol handheld. Meskipun nggak salah, definisi itu juga nggak tepat.
Lewat pengkategorian bernama Gamer Segmentation, Newzoo membagi gamer (penggemar game) menjadi sejumlah kategori. Sebagian merupakan gamer ‘konvensional’ yang aktif bermain, sebagian lagi lebih pasif dengan berperan sebagai penonton. Ya, menonton game sudah dikategorikan sebagai kegiatan gaming.
Jadi, kalau kamu benar-benar nggak punya waktu untuk main game, atau nggak rela keluar uang demi barang semimewah kayak retro handheld, menonton orang lain main bisa jadi jalan. Status kamu sebagai gamer masih valid, kok?—?setidaknya di mata periset-periset Newzoo.
***
Mau beli game mobile? Beli Google Play Voucher dulu di itemku! Pengiriman instan, termurah se-Indonesia pula.
Untuk press release, iklan, dan kerja sama lainnya dapat mengirim email ke [email protected].