Kami langsung tahu bahwa Ascent adalah game horor saat melihat lamannya di Steam. Dari cuplikan-cuplikan gambar yang terpajang, ada semacam makhluk mirip monster di serial Netflix Stranger Things yang populer itu. Serem abis. Asli.
Kami jadi mikir, kayaknya bakal asyik buat download dan coba dimainin sambil ngerayain Halloween di rumah. Tapi begitu melihat harganya, kami mesti mundur pelan-pelan karena harga yang dipatok jauh lebih menyeramkan. Alias mahal buossss!
Fury Games selaku pembesut Ascent mematok harga 999 dolar Amerika Serikat. Kalau dirupiahin, kira-kira sekitar 14 jutaan. Angka yang cukup untuk bikin game ini jadi game dengan predikat harga termahal di Steam. Ingat, ini bicara soal base game, tidak digabung dengan DLC.
Alasan paling masuk akal kenapa harganya bisa sengehe itu adalah fitur virtual reality. Yup, game yang mulai hadir sejak akhir 2019 ini mengusung VR. Namun, berdasarkan penjelasan pihak pengembang, yang bikin game ini mahal enggak cuma itu.
“Enggak seperti kebanyakan game di Steam, Ascent dirancang untuk dimainkan dengan perangkat haptic, smart-plug, dan set senjata. Kami juga berani mengklaim sebagai game Hyper Reality pertama di Steam,” begitu penjelasan Fury, dalam wawancara dengan Squadstate.
Hyper Reality, konon, pertama kali hadir di Inggris. Ini adalah semacam fitur futuristik yang memungkinkanmu bermain game sembari merasakan efek langsung dari sana. Itulah kenapa berbagai perangkat yang Fury singgung tadi diperlukan.
Perangkat-perangkat itu akan membantu game menyampaikan efek khusus ke indra kita secara langsung: Tanah yang bergetar saat ada yang mendekat, cengkeraman para monster, efek saat menembakkan senjata, hingga aliran panas dan hembusan angin.
Karena ini game horor, kami jadi mikir bahwa fitur tersebut bakal jadi pelengkap yang pas banget. Maksudnya, kesan horor yang ada dalam game akan kita rasakan langsung.
Tapi kami juga penasaran, memangnya ada yang mau beli kalau harganya semahal itu? Atau gini, deh, dengan menjual game termahal di Steam, sebenernya Fury Games nargetin siapa?
“Target kami adalah gamer yang punya orientasi bisnis serta gamer yang memang seneng VR. Kami nyimpulin gitu dengan melihat adanya sebagian orang penggila VR yang sering ngecek Steam untuk game terbaru, lalu membeli langsung di sana, atau menghubungi developer,” kata Fury.
Kami enggak tahu apakah sejak rilis tahun lalu, game ini laku di pasaran atau gimana. Tapi mempertimbangkan apa yang coba mereka sajikan, Fury kayaknya memang enggak ngincer uang sebab mereka menyasar market yang terbilang kecil.
Kalau kata Squadstate, mereka sekadar ingin berbagi pengalaman VR ke seluruh dunia. Alasan yang masuk akal sebab Steam memungkinkan itu terjadi.
Tapi kemudian timbul pertanyaan: Memangnya berapa belas orang yang punya peralatan lengkapnya?
Entahlah. Yang jelas, seenggaknya Fury Games udah mecahin rekor game termahal di Steam setelah merilis Ascent, game horor dengan harga yang bikin bulu kuduk merinding tersebut. 999 dolar. Sekali lagi, sembilan ratus sembilan puluh sembilan dolar!