Melalui situs resmi mereka, FIFA selaku induk sepak bola tertinggi dunia berkata bahwa mereka masih ingin terjun di ranah game sepak bola. Mereka percaya bahwa industri game dan esports punya masa depan yang amat cerah. Mereka ingin terlibat penuh di situ.
Beli voucher Steam Wallet termurah hanya di itemku. Udah hemat, gampang, cepat pula! Klik di sini untuk mulai belanja. Jangan lupa ikuti akun Instagram dan Twitter EXP untuk konten menarik lainnya.
“Game dan esports adalah media vertikal dengan pertumbuhan tercepat di planet ini, dengan jenis game baru dan beragam yang terus hadir. Sangat penting bagi kami untuk memaksimalkan semua peluang masa depan bagi penggemar sepak bola dan game,” demikian rilis FIFA.
Rilis tersebut keluar di tengah simpang-siurnya nasib kerja sama mereka dengan EA Sports. Sebelumnya, beredar kabar soal rencana EA Sports untuk mengakhiri kerja sama dengan FIFA yang tentu saja melenyapkan nama federasi sepak bola itu di game mereka.
EA Sports punya alasan jelas. Pertama, sebagian besar lisensi yang mereka miliki seperti stadion, pemain, liga, dan klub berbeda dengan lisensi dari FIFA. Dengan begini, EA Sports bisa membuat game sepak bola baru tanpa perlu menampilkan nama FIFA di dalamnya.
Sejauh ini, belum ada kabar resmi mengenai nama apa yang bakal mereka pilih. Namun, banyak disebutkan bahwa nama EA Sports FC akan dipilih untuk game sepak bola mereka. EA bahkan sudah mendaftarkan nama itu pada awal Oktober atau tak lama setelah FIFA 22 rilis.
Alasan berikutnya adalah harga kontrak. Menurut New York Times, FIFA meminta 1 miliar dolar Amerika per empat tahun sebagai kompensasi kerja sama. EA Sports keberatan. Itulah kenapa, mereka berencana mengakhiri kerja sama yang memang akan habis pada 2022 mendatang.
Menyusul rumor tersebut, FIFA yang masih ingin terlibat di industri game dan esports berencana menjalin kerja sama dengan developer game baru.
“Dalam hal ini, kami sangat antusias menggunakan FIFA World Cup (yang punya empat miliar penonton) dan FIFA Women’s World Cup (1,2 miliar penonton) sebagai platform untuk meluncurkan dan mengintegrasikan game baru dan penawaran eSports yang menarik,” bunyi rilis yang sama.
Belum ada kabar mengenai developer mana yang akan FIFA gaet. Namun, jika melihat situasi saat ini, setidaknya ada dua game sepak bola yang tersedia: eFootball milik Konami serta UFL, game sepak bola baru yang tengah dikembangkan developer Strikerz.
Jika akhirnya memilih eFootball, tentunya akan sangat menarik karena selama ini game sepak bola Konami tersebut adalah saingan utama EA Sports, yang notabene mitra FIFA. Ini sekaligus bisa menjadi tamparan keras dari Konami untuk EA Sports.
Bagi FIFA sendiri, peluang untuk menjalin kerja sama dengan eFootball amat lebar. Momentumnya pas karena Konami tengah me-restart game sepak bola mereka. Game yang tadinya bernama Pro Evolution Soccer (PES) berganti menjadi eFootball, begitu pula dengan sejumlah fitur di dalamnya.
Perlu dicatat pula bahwa Konami tampak ingin fokus mengembangkan aspek esports dari eFootball. Itu, misalnya, terlihat dari upaya mereka menghadirkan konsep free to play di eFootball, konsep yang selama ini sangat identik dengan game-game esports.
FIFA eFootball, terdengar pas bukan? Bagaimanapun, kita hanya bisa menunggu hingga kabar resminya rilis nanti.