Jagat game lokal menyebut kehadiran mereka sebagai kabar baik. Namanya Xelo Games, studio game asal Yogyakarta. Beberapa waktu lalu, mereka merilis demo game berjudul Escape From Naraka untuk PC.
Di game itu kamu akan berperan sebagai sosok yang terdampar di sebuah kuil misterius dengan nuansa Bali. Tujuannya? Menghindari musuh apapun yang kamu temui sembari terus mencari jalan untuk kabur dari kuil.
Meski demikian, salah besar jika kamu mengira game ini mengusung narasi sebagai fokus utama. Kisah yang tersaji nyatanya tak lebih besar dari gameplay dan mechanic game yang memang jadi fokus Xelo.
Kami melakukan wawancara singkat dengan Xelo Games untuk membahas lebih jauh hal-hal macam itu, termasuk proses pembuatan Escape From Naraka dan tentang Xelo Games itu sendiri.
Escape From Naraka game ke berapa yang Xelo bikin? Kalau sebelumnya pernah bikin game apa aja?
Kebetulan Escape From Naraka adalah game pertama yang kami buat.
Bisa ceritakan sekilas dari mana ide untuk membuat Escape From Naraka?
Konsep Escape From Naraka berawal dari keinginan kami untuk membuat versi modern dari game arcade retro. Kami juga mengambil inspirasi dari game Dark Deception yang mampu menghidupkan kembali mekanik game klasik seperti Pacman.
Soal genre, Escape From Naraka bergaya FPS (firts-person) platformer, yang lebih fokus kepada gameplay dan environmental storytelling daripada narasi.
Kalau pemilihan namanya?
Project ini dulu kami beri codename LEYAK. Setelah iterasi kami memutuskan untuk mengganti nama menjadi Escape From Naraka agar bisa secara mudah dipahami oleh pemain seluruh dunia dan tidak hilang dalam translasi.
Kami sendiri memulai proyek ini dari praproduksi sejak bulan April 2020 sampai sekarang.
Selama penggarapan, tantangan dan masalah yang paling menyebalkan apa saja?
Tantangan dan masalah yang cukup sering kami temui misalnya soal bagaimana kami harus terus-menerus mengatur scope project agar dapat membuat game dengan fidelity yang konsisten dengan waktu dan resource yang masih terbatas.
Kalau yang paling menyenangkan?
Tantangan yang paling menyenangkan tentunya saat muncul masalah-masalah selama proses produksi yang tak terduga. Yang seperti ini bikin kita untuk terus berpikir outside of the box untuk bisa menyelesaikannya.
Apakah semua aset atau hal apapun terkait pengembangan dilakukan Xelo sendiri?
Xelo turut melibatkan beberapa resource eksternal dalam development EFN, jadi tidak semuanya in-house.
Di Escape From Naraka, pemain bakal ketemu sejumlah musuh. Apa alasan Xelo bikin musuh-musuh di sana enggak bisa dibunuh?
Secara general, keputusan untuk membuat musuh unkillable adalah untuk mendorong player benar-benar berpikir kritis dan merancang strategi sebaik mungkin sebelum menghadapi lawan.
Saya juga melihat ada semacam sistem pemberian skor berupa ‘Leaderboard’ seperti yang biasa terlihat di game-game lawas. Alasannya apa?
Seperti jawaban kami sebelumnya, Escape From Naraka adalah sebuah penghormatan untuk game-game retro. Kebetulan leaderboard jadi salah satu aspek dari game lawas yang menumbuhkan rasa kompetitif saat bermain bersama teman atau saudara atau orang asing atau siapapun.
Dari yang saya baca, Escape From Naraka menyelipkan unsur-unsur mitologi Bali di dalamnya. Kalau boleh tahu, kenapa?
Sebetulnya Escape From Naraka adalah game yang memprioritaskan gameplay dan mechanic terlebih dahulu. Baru kemudian narasi. Jadi, boleh dibilang selipan-selipan mitologi Bali di Escape From Naraka bukan sesuatu yang benar-benar dipikirkan.
Escape From Naraka jadi game Indonesia kesekian yang coba membawa unsur Bali. Sebelum ini, ada Tirta dari Agate Studio. Dalam kacamata Xelo, apa yang bikin studio-studio lokal melakukan hal tersebut?
Developer asal Polandia CD Projekt Red membuat game berdasarkan mitologi-mitologi terkenal di Polandia karena mereka lebih tahu dan familiar dengan kisah-kisah tersebut. Sama halnya dengan studio lokal. Tidak dimungkiri juga, entry point pengetahuan kebanyakan orang luar mengenai Indonesia adalah melalui Bali. Jadi mengambil tema Bali juga akan memudahkan market luar relate dengan Indonesia.
Masih soal Escape From Naraka, pembiayaannya melibatkan investor atau bagaimana?
Kalau untuk yang satu ini, mohon maaf, kami prefer untuk tidak diinformasikan ke publik.
Apa saja yang Xelo harapkan setelah game itu resmi rilis penuh nanti?
Kami berharap dengan rilisnya EFN akan menyemenkan Xelo sebagai salah satu studio game developer lokal yang berpotensi di Indonesia.
Agak geser nih, soal Xelo-nya sendiri. Saya lihat di media sosial dan beberapa media massa, penyebutan Xelo sangat beragam. Ada yang Xelo Digital, Xelo Studios, Xelo Games. Jadi, mana yang benar?
Semuanya benar. Tapi kami lebih sering menggunakan Xelo Games sebagai branding studio.
Bisa ceritakan sekilas bagaimana Xelo bisa berdiri?
Xelo berdiri tahun 2020 atas passion pada founder dan co-founder yang merupakan bagian dari diaspora di bidang games dan memiliki pengalaman bekerja di studio luar negeri. Mereka ingin membawa pengalaman tersebut ke Indonesia, dan akhirnya mendirikan perusahaan game di Indonesia. Apalagi, sebetulnya Indonesia memiliki banyak talenta yang bisa dikembangkan.
Dari yang saya perhatikan, studio-studio game di Indonesia yang belakangan ini ‘mencuat’ kebanyakan berbasis di daerah selain Jakarta. Ada Devata Game dari Bali, Own Games Bandung, ada yang dari Malang juga rasanya, bahkan Xelo juga Yogyakarta. Menurut Xelo, ini sekadar kebetulan atau memang penopang industri game lokal kebanyakan dari daerah di luar Jakarta?
Menurut kami, game developer bisa datang dari mana saja, ya, dan tidak mengenal background sama sekali. Yang terpenting adalah memiliki infrastruktur yang memadai.
Pemerintah Indonesia sering mengklaim bahwa mereka mendukung penuh industri game lokal. Malau menurut Xelo, apakah sejauh ini cukup? Mungkin bisa kasih tahu apa saja yang sekarang dibutuhkan studio lokal…
Sebagai studio lokal, kami cukup kesulitan mendapatkan developer kit atau dev-kit untuk porting game ke konsol. Kami berharap pemerintah bisa membantu perihal aspek tersebut.
Dalam kacamata Xelo, bagaimana kondisi game di Indonesia saat ini, termasuk misalnya tanggapan masyarakat Indonesia terhadap game lokal?
Baik, cukup antusias. Kami juga merasa game-game lokal punya peluang untuk bersaing dengan game-game luar negeri.
Pertanyaan terakhir, menurut Xelo, mana yang lebih penting: Grafik bagus atau gameplay?
Dua-duanya saling bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman gaming yang baik (game experience). Jika salah satu terpaut jauh kualitasnya, game experience secara keseluruhan akan terkena dampaknya. Yang penting keduanya bisa konsisten agar dapat menghasilkan sebuah game experience yang konsisten juga.
***
Nikmati pengalaman gaming lebih baik dengan membeli Steam Wallet IDR harga termurah di itemku. Yuk, beli voucher streaming app apa saja dan top-up game favoritmu hanya di itemku!