Setelah bertahun-tahun, platform distribusi game Steam akhirnya resmi hadir di China. Kamu mungkin tak percaya tetapi memang seperti itulah yang terjadi: Steam memang sempat dilarang beredar di negeri Tirai Bambu itu.
Sebetulnya para penduduk China masih bisa mengakses Steam versi international, bahkan tanpa VPN. Akan tetapi, selain banyak fitur yang tak tersedia, statusnya kala itu adalah ilegal.
Nah, dengan peresmian ini, Steam sudah tergolong platform legal. Namun, ada berbagai penyesuaian ketat dari pemerintah China. Misalnya, setiap game yang didistribusikan mesti mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Saat ini baru 53 game yang telah mendapat izin untuk beredar. Dua di antaranya Counter Strike: Global Offensive dan DOTA 2. Sebagai perbandingan, Steam internasional menyediakan sekitar 21 ribu game.
Fakta tersebut hanyalah satu dari sederet fakta lain terkait game di China. Seperti Steam yang ternyata sempat dilarang, sebagian di antaranya mungkin belum kamu ketahui. Kami membahasnya.
Negara dengan gamer terbanyak di dunia
Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia (1,393 miliar jiwa), sudah barang tentu China memiliki banyak gamer. Menurut lembaga statistik Statista, gamer di sana mencapai 640 juta orang. Jumlah itu bahkan hampir dua kali lipat dari total penduduk Amerika Serikat.
Negara dengan pendapatan dari game terbesar
Sekitar 2015, posisi China sebagai pemilik industri game terbesar di dunia nyaris tersalip Amerika Serikat. Waktu itu pendapatan mereka di ranah game memang menyusut. Namun, pada tahun-tahun berikutnya industri game di China kembali menggeliat.
Newzoo melaporkan, indutsri game di China saat ini mampu menghasilkan 40,854 juta dolar US, unggul tipis atas Amerika dengan 36,921 juta dolar serta Jepang dengan 18,683 juta dolar.
Sebagian besar gamer memainkan game mobile
Salah satu kunci perkembangan industri game China adalah keberadaan game mobile. Dari 640 juta gamer, 95 persen di antaranya juga memainkan game mobile. Pada 2023, jumlah gamer mobile di China diperkirakan meningkat hingga 728 juta.
Hal tersebut diiringi pula oleh pendapatan tahunan yang besar. Mau bagaimana lagi, sejumlah perusahaan game mobile kenamaan memang berasal dari China. Salah satunya Moonton dengan Mobile Legends-nya.
Sempat larang penjualan konsol
Sejak 2000, pemerintah China melarang penjualan semua jenis konsol game. Mereka beranggapan bahwa ini cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari kecanduan video game. Namun, ini malah menimbulkan celah lain: Game mobile justru berkembang besar, bersamaan dengan game PC.
Baru pada 2015 konsol game mendapat izin beredar. Meski begitu, pemerintah melakukan pemeriksaan ketat terhadap konten-konten yang masuk agar tak melanggar peraturan berlaku.
Tempat detoks kecanduan game dan internet tersebar di mana-mana
Para akhir 1990-an hingga awal 2000, internet dan khususnya video game adalah musuh besar para orang tua. Seperti pemerintah, mereka juga khawatir anak-anak mengalami kecanduan. Kekhawatiran tersebut bahkan mencapai tingkat yang sangat akut.
Itulah mengapa tempat detoks untuk mengatasi kecanduan game dan internet berkembang pesat di China. Masalahnya, sebagian tempat menjalankan jasanya tanpa kualifikasi klinis sama sekali. Pemerintah lantas menindak tegas dengan menutup beberapa fasilitas detoks.
Salah satu pusat real money trading
Ketika dunia masih perlahan meraba industri real money trading, China justru sudah melesat. Negara ini memang terkenal sebagai salah pusat perkembangan real money trading. Fenomena petani emas virtual di game World of Warcraft jadi permulaan.
Sejak rilis pada 2004, jumlah petani emas China terus bertambah. Ini bahkan jadi semacam profesi di China. Pada 2007 tercatat ada 100.000 petani emas. Tiga tahun berselang, jumlahnya meningkat hingga 400.000.
Mau bikin akun game? Harus pakai nama asli
Sejak akhir 2020, semua game online yang beroperasi di China wajib mengikuti sistem otentikasi terpusat. Dengan begini, gamer mesti mendaftar ke sistem milik pemerintah sebelum main game. Nama asli yang didaftarkan di sistem akan dicocokkan dengan identitas (ID) pemain di dalam game.
Alasannya masih berkaitan dengan kecanduan game. Lewat aturan ini pemerintah China disebut berupaya membatasi jumlah waktu bermain game penduduk, terutama anak-anak dan remaja.
Perkembangan esports yang super pesat
Gamer di China terkenal kompetitif. Inilah salah satu alasan mengapa esports di sana berkembang masif. Banyak turnamen digelar, para atlet esports pun terus bermunculan. Bahkan, klub sepak bola Paris Saint-Germain berkolaborasi dengan tim esports China, LGD, untuk membentuk tim DOTA 2.
Perputaran uang di sana juga jadi bukti perkembangannya. Pada 2019, China menduduki posisi kedua sebagai negara dengan pendapatan esports terbesar di seluruh dunia (18,323 dolar US).
***
Ayo, beli kebutuhan game terlengkap di itemku. Temukan berbagai voucher terlaris dan top up game paling murah dengan mudah, cepat dan praktis.
Gabung juga ke forum itemku untuk berdiskusi seputar dunia game bersama berbagai gamers lainnya!