Industri game mobile ibarat lautan. Ia luas, dalam, serta berisi banyak sumber daya. Kenapa Malaysia getol mengakui kepemilikan Blok Natuna dari Indonesia? Ya, karena lautnya.
Dalam batas tertentu, pangsa pasar game mobile juga jadi seperti itu. Banyak yang tertarik untuk menenggelamkan diri ke sana. Soalnya, industri ini terbilang dominan di industri video game setidaknya dalam lima tahun terakhir. Jadi, potensi untuk meraih keuntungan sangat besar.
Super Data melaporkan bahwa game mobile berkontribusi besar terhadap pemasukan industri game secara keseluruhan. Pada 2020, industri game mobile yang bertumbuh 10 persen dari tahun sebelumnya ini memegang 58 persen dari total pemasukan industri game.
Masuk akal jika akhirnya PlayStation yang akrab dengan konsol berencana ekspansi ke game mobile. Beberapa waktu lalu, mereka mencari seseorang untuk ditempatkan sebagai kepala Departemen Mobile di PlayStation Studios, posisi yang belum pernah ada di Sony sebelumnya.
Saat konsol ekspansi ke industri game mobile
PlayStation bukan satu-satunya konsol yang melebarkan sayap ke industri game mobile. Jauh sebelumnya, ada Nintendo yang juga melakukan hal serupa. Upaya ini malah terbilang lamban. Saat industri game mobile mulai mapan, Nintendo baru bergerak.
Perusahaan yang sudah berusia seabad itu memang punya imej kolot. Soal merambah lini mobile, mereka menganggapnya tak mampu menawarkan kualitas seperti pada konsol. Apalagi jika game tersebut adalah game gratis, sesuatu yang memang akrab di mobile.
Di sisi lain, Nintendo ingin tetap fokus di ranah konsol yang sudah membesarkan nama mereka.
Namun, pandangan tersebut berubah total per 2014. Sejak tahun itu Nintendo mulai serius di pasar smartphone. Game-game yang tadinya identik dengan 3DS dan konsol-konsol bikinan Nintendo lainnya, coba mereka hadirkan dalam versi mobile.
Hasilnya ciamik. Beberapa game terhitung sukses, bahkan meski tak membawa nama besar seperti Mario Bros atau The Legend of Zelda. Salah satunya Fire Emblem Heroes. Game gacha ini berhasil memberi pendapatan hingga 656 juta dolar Amerika Serikat untuk Nintendo.
Angka tersebut jauh melampaui game lain, misalnya Animal Crossing: Pocket Camp. Karena secara keseluruhan penghasilan Nintendo dari lini mobile menyentuh angka 1 miliar dolar Amerika, itu berarti Fire Emblem Heroes berperan terhadap lebiih dari setengahnya.
Kunci kesuksesan Nintendo terletak pada upaya mereka menyajikan mekanisme yang sesuai untuk mobile. Cara mereka dalam menarik minat gamer juga sangat ‘mobile’. Nintendo rutin memberi update karakter hingga item-item in-game. Konsep ‘gacha’ juga memegang peranan penting.
Walau begitu, semua itu ternyata tak sebanding dengan lini lain. Pada 2020, Nintendo melaporkan bahwa pendapatan dari divisi mobile bahkan tak mencapai 10 persen dari total pemasukan mereka. Bahkan, kabarnya Nintendo bakal berhenti dari bisnis game mobile.
Hal-hal seperti ini bisa menjadi catatan khusus buat PlayStation. Merambah game mobile tidak otomatis membuat mereka meraup cuan dalam jumlah besar seperti di konsol. Terlebih, utamanya, pola bisnisnya sangat berbeda.
Di konsol, Sony mau pun Nintendo meraup keuntungan lewat game-game eksklusif berbayar milik mereka. Game mobile tak terlalu akrab dengan cara itu. Bahkan dengan cara yang sudah sangat ‘mobile’, cuan tak otomatis mengalir deras. Nintendo adalah contohnya.
***
Beli voucher PSN, ya di itemku! Udah hemat, gampang, cepat pula. Langsung cus aja!
Untuk press release, iklan, dan kerja sama lainnya dapat mengirim email ke [email protected].