Dewasa ini, game mobile sudah menjadi barang konsumsi yang sangat umum. Bukan cuma kalangan gamer sejati, kaum yang nggak menganggap diri mereka gamer pun hampir pasti pernah main game jenis ini.
Meski demikian, nggak semua game mobile menerima perlakuan yang sama dari kalangan pemain. Ketimpangan perlakuan ini nggak saya kupas dalam konteks kualitas game: game bagus dipuji-puji, yang jelek dihina-dina. Alih-alih, arahnya lebih ke kuantitas: ada sebagian kecil game mobile yang dimainkan sebagian besar pengguna ponsel cerdas.
Penyebabnya nggak cuma satu, tapi yang paling kuat pengaruhnya adalah promosi. Game-game penghuni tangga Top Free Google Play Store macam Free Fire dan Mobile Legends kebanyakan dimiliki oleh perusahaan besar yang mampu mengeluarkan miliaran rupiah demi menggaet pemain baru. Nggak mengherankan juga sebetulnya, karena model bisnis mereka bertumpu semata-mata pada banyaknya pemain.
Fenomena ini pada akhirnya bikin game yang nggak seberuntung FF dan ML, tapi punya kualitas yang bagus, jadi terpinggirkan. Nah, adalah tugas saya untuk membantu kamu menemukan mereka.
Tapi, daripada memberi tahu kamu judul-judul game tersebut, saya lebih suka menjabarkan kriterianya. Ada dua alasan: Pertama karena saya nggak mau artikel ini cepet ketinggalan jaman, dan kedua karena kalau langsung disebut judulnya, kamu nggak bakal baca tulisan ini secara mendetail. Hehe.
Oh ya, sebelum mulai, saya berikan disclaimer: Semua kriteria yang saya sebut di sini tidak bersifat mengikat. Artinya, akan selalu ada pengecualian di sana-sini. Lagi pula, daftar kriteria ini dibuat cuma berdasarkan pengamatan saya sebagai penikmat game, bukan hasil riset ilmiah.
Game berbayar
Ini adalah kriteria yang paling gampang dijelaskan. Tahukah kamu apa alasan perusahaan-perusahaan di balik game mainstream melakukan promosi gila-gilaan? Karena tanpa pemain yang banyak, kemungkinan besar game-game mereka hanya diisi oleh pemain gratisan!
Game berbayar berbeda. Setiap bertambah jumlah pemain, sudah pasti semakin banyak pemasukan game tersebut. Artinya, pengembang nggak perlu melakukan banyak-banyak promosi untuk memastikan game-nya menghasilkan duit.
Nah, karena nggak perlu promosi pol-polan (misalnya kolaborasi sama anime), pengembang game berbayar punya kontrol yang lebih leluasa atas kualitas produknya. Misalnya, mereka nggak perlu mengurangi konten atau kualitas grafis demi mengakomodasi pemain-pemain yang ber-smartphone kentang.
Bebas dari sistem gacha
Jujur aja, saya sendiri main PES Mobile, game yang ada gacha-nya. Dan setelah dihitung-hitung, belum pernah saya beli game berbayar di smartphone yang harganya setara dengan uang yang udah keluar untuk beli Coin di PES.
Tapi, ini bukan berarti saya nggak bisa bilang kalau (sebagian besar) game bersistem gacha itu buruk. Kenapa? Karena pada akhirnya energi kamu malah habis untuk main gacha, bukan game-nya sendiri. Di sisi lain, hobi nge-roll kamu bisa bikin pengembang males berinovasi dan asik nambah-nambahin konten gacha.
Pengembang game gratis bisa belajar dari Fishing Paradiso. Odencat, sang pengembang, mengambil jalan damai dengan menawarkan berbagai item eksklusif dan sistem donasi di dalam game. Tanpa gacha. Pendapatannya nggak sedikit juga, kok.
Punya grafis yang indah, bukan realistis
Grafis yang realistis sering dijadikan nilai jual utama sebuah game. Saya nggak menentang, karena video game adalah medium visual. Yang jadi masalah adalah ketika seakan game mobile (yang mayoritas dimainkan pake kentang) cuma bagus kalo grafisnya mendekati kehidupan nyata.
Bagi saya, grafis yang realistis bukanlah ukuran kualitas game, terutama mobile (karena kentang itu tadi). Karena itu, dari segi grafis, saya lebih suka bilang indah. Atau dengan kata lain, artistik.
Game-game seperti serial Samorost dan Monument Valley (yang emang pernah menang penghargaan grafis) bisa dijadikan contoh. Bukan cuma punya gameplay yang ciamik, keduanya juga tampil dengan grafis yang cantik.
Belum ada di smartphone kamu atau teman-temanmu
Nah, ini baru kriteria yang bercanda, tapi sekaligus yang paling penting. Kalau kamu dan teman-temanmu adalah golongan orang yang suka main game mobile standar, dijamin nggak akan ada game-game dengan kriteria saya yang terpasang di gawai kalian.
Karena itu, inilah pesan utama tulisan ini: Jangan berhenti bereksplorasi. Ada banyak game bagus di luar sana yang pantas kamu mainkan. Berilah mereka kesempatan, toh kalau nggak suka bisa refund.
Selamat bertualang!
***
Mau belanja game di Play Store, tapi dompet tipis? Beli aja voucher Google Play di itemku! Termurah se-Indonesia!
Untuk press release, iklan, dan kerja sama lainnya dapat mengirim email ke [email protected].
1 Comment
kontol emng ni artikel