Orang-orang udah sejak lama terbiasa dengerin musik pas ngerjain hal-hal produktif. Belajar, nugas, kerja, baca buku, bla bla bla. Katanya, sih, bisa bikin nyaman. Katanya juga, musik bisa ningkatin produktivitas dan kreativitas seseorang.
Kamu enggak salah kalau juga beranggapan demikian. Pasalnya, cukup banyak pakar yang udah membuktikannya lewat sejumlah penelitian. Salah satunya yang bilang bahwa sembilan dari 10 pekerja berkinerja lebih baik saat mendengarkan musik.
So, ini klaim yang sahih.
Bahkan beberapa toko buku memutar musik untuk didengarkan para pengunjung. Tujuannya tak lain adalah untuk membuat suasana menjadi nyaman. Ini bikin para pengunjung betah berlama-lama membaca dan mencari buku.
Namun, tahukah kamu bahwa di antara semua jenis musik, musik yang sering kamu dengar sebagai latar sebuah game adalah salah satu yang paling efektif untuk meningkatkan produktivitas?
Faktanya, musik dalam video game memang didesain untuk bikin gamer lebih fokus. Itulah kenapa, jarang banget ada musik yang pakai lirik. Kebanyakan cuma instrumen sebab bisa mengatur suasana hati dan menjaga ritme tetapi enggak bikin fokus gamer teralihkan.
Ujung-ujungnya, bakal timbul motivasi untuk nyelesain level tertentu atau sekadar nyetak poin yang tinggi.
Pada 2007 Richard J. Tafalla meneliti hubungan antara musik dengan pencapaian beberapa gamer DOOM. Dia menyimpulkan bahwa mereka yang memainkan game tersebut dengan suara aktif (musik, efek senjata, jeritan, dsb.) meraih poin lebih baik ketimbang yang suaranya non-aktif.
Hal itu terjadi karena musik biasanya disesuaikan dengan adegan tertentu dalam sebuah game. Para gamer lantas menangkap isyarat, peringatan, atau bahkan petunjuk dari musik-musik tersebut yang kemudian memengaruhi keputusan berikutnya?—?misal apakah harus menyerang, bergerak, dll.
Gampangnya gini: Pas lagi main The Last of Us, di momen tertentu kamu mendengar latar musik yang tiba-tiba mencekam. Di titik itu kamu langsung ngerti kalau bakal ada musuh yang menyerang. Terlepas dari itu, efek lain yang lebih sederhana adalah bikin gamer lebih fokus.
Dampak serupa ternyata juga berlaku pada aktivitas-aktivitas produktif kayak belajar dan bekerja. Terutama jika musik game yang kamu dengerin adalah musik yang nyaris enggak ada lirik kayak yang dibilang Micah Bond dari Geek Powered Studios.
“Soundtrack ini (game Paper Mario) berguna untuk tugas-tugas yang membutuhkan banyak proses kreatif atau pemecahan masalah. Ini juga cenderung menghilangkan kebosanan dari tugas-tugas duniawi seperti entri data,” tuturnya.
“Absennya lirik bikin kita lebih fokus dan ketukan sederhana di sana yang hampir bisa bikin seseorang menari membuat kakiku berdebar-debar dan kepala terayun-ayun. Tugas yang sulit akhirnya menjadi lebih mudah saya selesaikan.”
Brandon Carter, Manajer Konten Senior di SquareFoot, juga bilang hal yang kurang lebih sama. Dia hampir selalu dengerin musik-musik dari game Legend of Zelda pas lagi nulis.
“The Legend of Zelda: 25th Anniversary Orchestra membantu saya mendapatkan ide-ide kreatif yang bagus. Dan, yang terpenting, ia bikin saya untuk tetap fokus,” ujar Carter.
So, bukan keputusan yang buruk kalau kamu mulai coba dengerin musik game buat meningkatkan produktivitas.