Nonton Film di Tiktok – Saya masih bisa maklum jika banyak orang yang nonton film di situs streaming ilegal. Saya juga bisa paham seandainya banyak yang download film lewat Telegram. Yang sama sekali enggak bisa saya mengerti, belakangan ini banyak banget orang yang nonton film di Tiktok.
Saya baru tahu ini pas enggak sengaja nemu cuplikan The Human Centipede (2009) di FYP Tiktok.
Pada video itu, si narator menjelaskan dengan cukup detail tiap-tiap bagian dari cuplikan yang dia unggah. Ucapannya datar dengan kalimat yang terkadang aneh-nyebelin. Kalau kamu pernah nonton video Youtube yang naratornya bacain isi berita media online, kira-kira bentuknya kayak gitu.
Videonya sendiri terbagi dalam beberapa part. Pada tiap part-nya, si pemilik akun menyertakan caption ‘Kalau rame bakal upload part II’ dan seterusnya. Karena masing-masing part-nya berakhir tepat pada bagian yang bikin penasaran, banyak yang meminta part berikutnya lewat kolom komentar.
Sebuah cara yang sangat efektif buat banyakin engagement.
Saya kira wajar banyak yang nyantol. Tiktok adalah media sosial yang sangat cocok untuk netizen super gabut tapi sok ga punya banyak waktu kayak saya. Kamu ga mesti repot klik sana-sini. Cuma dengan gulir-atas-gulir-bawah, tiba-tiba kamu bisa menghabiskan sebuah film dalam waktu sekejap.
Namun, makin lama fenomena ini makin menyebalkan dan enggak seharusnya diteruskan. Kenapa?
Enggak menghargai pembuat film
Well, ini klise banget tapi memang begini adanya. Dengan nonton film tidak pada tempatnya, kamu melakukan tindakan yang enggak menghargai mereka yang bikin filmnya, entah rumah produksi, sutradara, penulis naskah, aktor, dan kru lain. Malah, bukan tidak mungkin ini jadi tindakan yang merugikan.
Apalagi beberapa film yang sempat muncul di FYP Tiktok saya adalah film-film atau series yang bisa kamu saksikan dengan berlangganan di platform streaming legal kayak Netflix sama Disney+ Hotstar. Hmm, tapi dari dulu Tiktok memang ibarat ladang pelanggaran hak cipta sih.
Lagi pula semua cuplikan film yang diunggah ulang itu agak sudah dijadikan aktivitas pembajakan. Karena, pertama, enggak semua adegan yang muncul di sana?—?meski tetap merugikan juga. Kedua, bisa apa Indonesia memberantas pembajakan? Halo, LK21!
Merugikan diri kamu sendiri
Pada dasarnya menonton film di Tiktok bakal merugikan diri kamu sendiri. Kamu enggak akan bisa melihat keseluruhan adegan filmnya. Perlu diingat pula bahwa ada yang namanya audio di film. Dengan menontonnya di Tiktok, yang kamu denger cuma naratornya, alih-alih audio filmnya secara utuh.
Ini belum termasuk pengalaman menonton yang jelas-jelas bakal hilang. Kamu enggak akan merasakan degdegan, enggak akan merasakan sedih, senang, dan sebagainya. Ada hal-hal tertentu dari film yang sifatnya begitu detail yang cuma bisa kamu rasakan jika menontonnya secara utuh.
Tentu, si narator bajingan itu bisa saja menceritakan kembali detail-detail tersebut lewat video Tiktoknya. Namun, kemungkinannya amat kecil. Lagi pula, yang dia ceritakan cuma bagian-bagian penting yang berkaitan langsung dengan inti cerita pada film.
Itu pun belum tentu sesuai dengan maksud sebenarnya. Begini, beberapa film bisa dipersepsikan dengan cara yang berbeda oleh masing-masing orang. Menonton film di Tiktok artinya sama saja dengan mendengar interpretasi orang lain dan bukan tidak mungkin interpretasi tersebut keliru.
Terlepas dari itu, kok bisa ada yang nyaman dengerin naratornya menjelaskan detail-detail adegan film? Saya sih ogah. Makanya saya enggak bisa maklum sama sekali dengan orang-orang yang nonton film di Tiktok.