Pada 14 Januari 2003, tepat hari ini 18 tahun yang lalu, Maxim Software alias Maxis merilis video game bernama SimCity 4, sebuah game simulasi perkotaan yang dipublikasikan oleh Electronic Arts.
SimCity 4 adalah penerus SimCity 3000 yang rilis empat tahun sebelumnya. Banyak yang memuji game tersebut. Tapi jika kamu bandingkan dengan SimCity 2000, SimCity 3000 sebetulnya tak sebagus itu.
Selama pengembangan orang-orang mengira bakal menggunakan grafis 3D. Ini harapan realistis dan masuk akal sebab pada dua edisi sebelumnya SimCity cuma mengandalkan tampilan 2D.
Apa boleh bikin, alih-alih 3D, grafis 2D masih jadi andalan. SimCity 3000 bahkan diklaim kalah menarik ketimbang para penerusnya.
SimCity 4 lantas lahir untuk meredakan kekecewaan para penggemar. Game ini mengusung tampilan 3D yang sudah dinanti-nanti. Untuk menerapkannya, Maxim menggunakan engine baru bernama Stellar.
Engine tersebut mampu menambahkan akurasi yang tinggi terhadap detail objek. Kenampakan kota sudah pasti terpengaruh. Di luar itu, aktivitas para penghuni kota (Sims) juga bisa kamu lihat dengan cukup jelas.
Tentu saja gaya lama yang menjadi khas SimCity tak otomatis hilang.
SimCity 4 tetap menjadi game simulasi perkotaan realistis untuk para Sims. Pembagian zonanya pun relatif sama. Para walikota (pemain) bisa mengatur pembangunan berdasarkan zona hunian, industri, komersial, pembuangan sampah, pemerintahan, landmark, hingga taman kota.
Sejumlah hal yang bertambah salah satunya keberadaan Sims. Tak seperti sebelumnya, para Sims seolah punya kepribadian masing-masing. Mereka bahkan bisa memberi opini terhadap kota yang kamu bangun sehingga menambah kesan realistis sekaligus tingkat kesulitan game ini.
Lebih dari sekadar simulasi
Maxim memang menjanjikan simulasi perkotaan yang lebih realistis pada SimCity 4. Ini tak cuma tentang grafis dan para penghuni di dalamnya. Bagaimana kamu mengelola dana pembangunan, tata lalu lintas, hingga caramu menghasilkan uang juga terpasang serealistis mungkin.
Jeff Speck, penulis Walkable City yang juga seorang perencana wilayah dan kota, memuji model lalu lintas dalam SimCity 4 setinggi langit. Kepada Daily Beast, dia berkata, “(SimCity 4) lebih maju ketimbang yang digunakan sebagian besar insinyur lalu lintas dalam kehidupan nyata.”
Sejak edisi sebelumnya SimCity cukup sering digunakan para politisi untuk merencanakan tata kelola kota dan sederet hal di dalamnya. Edisi terbaru bukan pengecualian. Salah satu yang terkenal adalah saat Herman Cain, bakal calon Presiden AS 2012, melakukan kampanye.
Kala itu, Cain mengusulkan tarif pajak 9% untuk lini komersil, individu, dan penjualan. Cain menyebutnya sebagai rencana pajak 9–9–9, yang menurut beberapa pakar merujuk pada skema penggunaan pajak dalam game simulasi perkotaan SimCity 4.
“Kami mendorong para politisi mencari game inovatif seperti SimCity sebagai inspirasi untuk perubahan sosial dan ekonomi. Meskipun kami tidak mendukung kandidat politik manapun, sangat menarik melihat Herman Cain mengusulkan sistem pajak seperti yang kami rancang di SimCity 4,” ujar Kip Katsarelis, produser senior Maxis.
Kini, SimCity 4 berusia 18 tahun. Walau ada edisi lain yang lahir setelah itu, game tersebut tetap jadi salah seri SimCity yang paling ikonik.