Pada suatu waktu EVOS Luminaire dihadapkan pada dua dunia berbeda: Sekolah dan esports.
Sosok bernama asli Ihsan Besari Kusudana tersebut mengenal esports lewat game Lost Saga. Waktu itu, ia masih bocah SMP. Bermula dari sekadar suka main game, Lost Saga mencemplungkannya pada sejumlah turnamen.
Semua keikutsertaan itu menyadarkan Luminaire bahwa ia punya bakat. Ia tahu bahwa lewat game, ia tak cuma bisa meraih kesenangan, tetapi juga prestasi hingga bahkan pundi-pundi.
Lantas, ketika masa SMP berakhir, ia tak langsung mendaftar ke SMA. Luminaire justru memilih untuk cuti terlebih dahulu lantaran ingin fokus mengikuti turnamen Lost Saga.
Buat seorang bocah remaja, jelas saja itu keputusan besar. Namun, Luminaire yakin dengan bidang yang digelutinya. Lagi pula, mengambil cuti tak berarti berhenti dari sekolah sepenuhnya.
Luminaire memegang teguh ucapannya. Setelah mengikuti beberapa turnamen, ia mendaftar SMA. Pada masa ini referensi game-nya semakin luas. Ia tak lagi cuma memainkan Lost Saga, tetapi juga sejumlah game lain.
Salah satunya Mobile Legends. Ketika duduk di kelas dua SMA, teman-temannya dari komunitas Lost Saga mengenalkannya dengan game bikinan Moonton tersebut. Dari situ, perjalanan Lumainer berubah.
Tak ada lagi Lost Saga. Bersama sejumlah kawan, Luminaire mulai fokus bermain Mobile Legends. Ia bahkan sempat membuat tim bernama Ignorance dan pernah terlibat di beberapa turnamen.
Pada akhirnya, tim profesional The Prime mengendus bakat Luminaire. Ia pun direkrut untuk ikut serta di turnaman Mobile Legends Professional League (MPL) ID Season 3 tahun 2019.
MPL adalah ajangnya para profesional. Masuk akal jika banyak tim sampai memberlakukan karantina selama masa pelatihan jelang turnamen bergulir. Masuk akal pula jika Luminaire sampai absen sekolah hingga 62 hari.
Ibunya, sih, tak terlalu mempermasalahkan?—?meski ayahnya kurang mendukung. Namun, Luminaire ingin bertanggung jawab terhadap dua dunia yang dia geluti. Ia tahu minatnya ada pada esports, tetapi ia juga tahu bahwa sekolah tak kalah penting.
Pada akhirnya, Luminaire tetap mampu menyelesaikan sekolah, meski nyaris saja tidak lulus. Di dunia berbeda, perjalanannya di esports juga tampak mulus-mulus saja. Buktinya, ia masih mampu menarik minat salah satu tim esports terbesar di Indonesia: EVOS Legends.
Luminaire bersinar bersama EVOS Legends
EVOS Legends tengah melakukan perombakan besar kala itu. Pemicunya adalah kegagalan tampil optimal di MPL Season 3. Di sisi lain, beberapa bintang memutuskan berhenti. Salah satunya Jess no Limit. Yep, sosok yang kini lebih tenar sebagai seorang Youtuber.
Begitulah kondisi EVOS Legends ketika Luminaire bergabung. Tak ada ekspektasi berlebihan mengingat prestasi Luminaire di tim sebelumnya cenderung biasa saja. Namun, Luminaire justru menggebrak dengan performa yang amat luar biasa.
Pada MPL Season 4, ia berperan sebagai tank support dalam tim. Lewat role itu ia tampak menonjol dalam hal open map dan mengganggu pergerakan musuh. Dengan cara ini pula, Luminaire kerap memberi ruang bagi Rekt, pemain EVOS lain, untuk melakukan farming.
Pilihan heronya sendiri beragam. Namun, Selena, Akai, dan Lolita jadi tiga hero yang paling disukai Luminaire, setidaknya terlihat dari intensitasnya dalam memilih ketiga hero tersebut.
Lewat gaya main dan semua pilihan hero itu, Luminaire berhasil meraih sejumlah prestasi. Di MPL Season 4, Luminaire mampu membawa EVOS mengakhiri musim sebagai juara. Ia juga terlibat penting dalam raihan gelar Indonesia e-sports National Championship (IENC) 2019 dan MLBB World Cup alias M1.
Di tengah semua capaian itu, menariknya, Luminaire memutuskan rehat dari esports. Keputusan itu dia umumkan jelang bergulirnya MPL ID Season 5. Luminaire beralasan, dia ingin memulai kuliah, sesuatu yang sudah dia janjikan kepada orang tuanya.
Maka, tak ada Luminaire di MPL ID Season 5. Bahwa EVOS tak mampu berbuat banyak pada turnamen itu, juga di MPL musim berikutnya, boleh jadi karena ketiadaan Luminaire.
Namun, pada MPL ID Season 7, Luminaire memutuskan turun gunung dengan kembali memperkuat EVOS Legends.
Tentu saja terlalu dini menyebut performa EVOS akan meningkat seketika dengan bergabungnya Luminaire. Terlalu berlebihan pula jika kita langsung bicara soal potensi meraih juara. Meski begitu, kita bisa melihat bahwa sepertinya Luminaire enggan melepas salah satu dari dua dunia miliknya.
Jika bisa menggeluti keduanya sekaligus, kenapa tidak? Setidaknya bagi EVOS Luminaire.
***
Nikmati pengalaman gaming yang lebih seru dengan top-up diamond Mobile Legends termurah se-Indonesia di itemku! Jangan lupa juga untuk gabung dan ikutan tebak skor hasil pertandingan MPL ID Season 7 di Forum itemku.