Satu nama yang kerap dibahas sejak Genshin Impact rilis akhir September kemarin: Paimon. Di Twitter, banyak sekali orang yang tak suka. Rata-rata berkomentar seperti ini:
“Paimon kayaknya mending dimakan aja deh kalo bisa.”
“Paimon bikin gue marah sepanjangan. Mau gue tendang.”
“Namanya aja Paimon (iblis dalam kepercayaan tertentu). Pantas ngeselin.”
Mari ulas terlebih dahulu. Di awal-awal sebelum bermain, kita harus memilih satu dari dua karakteruntuk memulai perjalanan. Pilihannya adalah karakter laki-laki atau perempuan.
Salah satu dari dua karakter tersebut kelak akan mengilang setelah ditelan Signora. Nah, jika memilih karakter laki-laki, tugas kita adalah mencari si karakter perempuan yang hilang. Begitu pula sebaliknya.
Bagaimanapun, itu jadi mula cerita. Kita lantas diminta untuk mengisi nama karakter dan game pun dimulai. Pada momen inilah kita akan bertemu dengan Paimon, sosok yang bakal mendampingimu sebagai pemandu.
Perawakannya lucu, menggemaskan, apalagi ukurannya yang terbilang kecil. Ia juga punya kemampuan terbang. Dari situ tak ada masalah sama sekali. Malah, bisa saja ia jadi teman menyenangkan.
Yang terjadi sayangnya tak begitu. Bagi sebagian orang, Paimon agak menjengkelkan. Soalnya, dia benar-benar hampir mengomentari semua hal yang ditemui sepanjang game berjalan.
Misal, nih, kita bertemu karakter lain di perjalanan. Paimon akan jadi yang pertama kali berucap: “Hi! I’m Paimon!” bla bla bla. Padahal, kan kita yang jadi karakter utama di ceritanya. Hmm…
Tak semua orang jengkel dengan Paimon, sih. Beberapa pemain justru menjadikan sosok ini sebagai daya tarik. Selain karena perawakannya yang menggemaskan, suaranya terdengar imut.
Jadi, ya, pada dasarnya tergantung selera. Kita bisa menyukai Paimon di Genshin Impact, begitu pula sebaliknya.
1 Comment
Aku suka banget Paimon dan Lumine